loading...
Saturday, July 29, 2017

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG

Menjadikan SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan, berupaya mengembangkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni menjadikan manusia seutuhnya yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 SMK juga berupaya melaksanakan program-program pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetapi juga mampu mempraktekkan serta mengembangkannya baik dalam pendidikan  maupun didalam dunia industri.
Upaya yang dilakukan SMK dengan  mengadakan suatu program pengalaman yaitu dengan mengirim siswa-siswanya keperusahaan yang relevan dengan jurusan masing-masing yang dinamakan dengan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
Pengalaman Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu kegiatan intrakulikuler yang dikelompokkan kedalam mata pelajaran bidang studi jurusan SMK.
Tujuan dilaksanakannya Prakerin untuk menambah pengalaman dan sekaligus merupakan wadah pengenalan lingkungan kerja bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.Sehingga pada saat memasuki dunia kerja mereka tidak merasa canggung lagi.
Diakhir pelaksanaan kegiatan Prakerin, siswa juga diwajibkan untuk menyusun laporan Prakerin. Laporan tersebut disusun sesuai dengan apa yang mereka peroleh selama Prakerin atau membahas mengenai perangkat ataupun sistem yang digunakan oleh perusahaan tempat Prakerin.
Pada laporan Prakerin ini, penulis membahas tentang “INSTALASI JARINGAN FIBER OPTIK “

1.2 Maksud dan Tujuan
Kegiatan Prakerin bertujuan untuk membekali siswa dengan pengalaman langsung dari berbagai kegiatan yang direncanakan dalam berbagai kegiatan dalam perusahaan atau industri, sehingga siswa dapat menerapkan apa yang diperolehnya dibangku sekolah agar sesuai dengan tuntutan yang dibutuhkan didunia industri.



1.    Secara Umum
Secara umum pelaksanaan Prakerin:
 ”Penerapan dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan yang   dimiliki selama belajar, diperusahaan / di dunia kerja”.
2.  Secara Khusus
a)      Mengetahui tentang apa itu Fiber Optik, kegunaanya dan cara kerjanya.
b)      Mengetahui konektor apa saja yang dipakai atau digunkan Fiber Optik.
c)      Membekali siswa dengan pengalaman kerja sebenarnya didalam dunia kerja dan masyarakat.
d)     Memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh dari latihan praktek di sekolah.
e)      Menetapkan disiplin dan rasa tanggung jawab dan sikap profesional dalam bertugas.
f)       Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan pengembangan program pendidikan.
g)      Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu-ilmu di tempat Prakerin yang belum dikenal oleh siswa.

1.3  Metode Pengumpulan Data
  Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan PSG adalah dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari :
1.    Interview
             Interview atau wawancara adalah pengumpulan data atas penyusunan dengan mengandalkan diskusi dan tanya jawab baik dengan pembimbing perusahaan maupun kepada karyawan langsung yang ada pada PT. Telkom Indonesia.
2.    Pengamatan
Pengamatan adalah pengambilan data atas penyusunan dengan cara melakukan pengamatan atau observasi ke lapangan guna mengamati secarlangsung proses installasi dan peralatan-peralatan, perlengkapan-perlengkapan ataupun cara yang digunakan untuk proses installasi.

3.    Partisipasi
Partisipasi adalah pengambilan data atas penyusunan laporan dengan cara ikut berpartisipasi langsung dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam PT. Telkom Indonesia agar lebih memahami tugas dan tanggung jawab di PT. Telkom Indonesia.








BAB II
KAJIAN TEORI

2.1  PENGERTIAN KABEL FIBER OPTIK DAN KEGUNAANYA
Di zaman di mana kebutuhan akan komunikasi semakin tidak terlepaskan lagi untuk mendukung kemudahan dalam kehidupan sehari - hari, kini perlu adanya pengiriman data dalam bentuk file, suara, teks atau pun video yang semakin cepat. Tidak hanya dituntut untuk cepat, namun walaupun sebuah data yang di kirimkan memiliki kapasitas yang besar harus di terima dengan akurat tanpa adanya data yang hilang saat proses pengiriman berlangsung.
Jika dahulu pengiriman data yang tercepat masih menggunakan kabel berbahan tembaga dengan memanfaatkan sinyal listrik, namun berbeda pada saat ini yang sudah muncul inovasi baru yaitu pengiriman data yang menggunakan sinyal cahaya untuk dikirimkan melalui serat optik atau sering di sebut fiber optik berbahan dasat kaca halus.Tentunya kita semua tahu bahwa cahaya memiliki kecepatan merambat yang paling cepat di dunia ini, bahkan suara atau pun pesawat jet yang mampu mengalahi kecepatan suara sekalipun masih kalah cepatnya dengan kecepatan cahaya.




  2.1.2 Sejarah Fiber Optik
Pengirman data menggunakan cahaya sebenarnya sudah banyak digunakan pada zaman dahulu. Pada sekitar tahun 1930-an para ilmuawan asal Jerman memulai eksperimen untuk mengirim sebuah data menggunakan cahaya melalui bahan yang bernama fiber optik. Namun hasil dari percobaan yang dilakukan masih belum bisa di gunakan atau dimanfaatkan karena masih perlu pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut.
Kemudian pada sekitar tahun 1958 ilmuan Inggris mengusulkan prototipe fiber optik yang saat ini masih digunakan yaitu yang terdiri dari gelas inti yang terbungkus oleh gelas lainnya. Dan sekitar awal tahun 1960-an para ilmuwan Jepang berhasil membuat perubahan yang fantastis dengan penemuannya yang berhasil membuat fiber optik yang mampu mentransmisi gambar
                
 2.1.3 Prinsip Kerja Fiber Optik
 Dengan prinsip mengubah data atau suatu informasi ke dalam bentuk cahaya di dalam perangkat transmitter dan kemudian di kirimkan melalui kabel fiber optik yang terbuat dari kaca agar cahaya yang dikirimkan bisa memantul dab di biaskan hingga sampai ke perangkat receiver sehingga kemudian informasi berupa cahaya di bisa diterjemahkan. Pada dasarnya serat kaca yang ada di dalam kabel fiber optik memiliki ukran yang sangat kecil dan halus bahkan lebih kecil dari sehelai rambut karena kabel ini memiliki diameter kurang lebih 120 micrometer, dan untuk sumber cahaya yang digunakan untuk mengirim informasi biasanya menggunakan sinar cahaya LED atau Laser. Perkembangan pengiriman data menggunakan kabel fiber optik saat ini mampu menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan memiliki lebar jalur atau bandwidth yang lebih lebar maka sudah pasi kabel fiber optik mampu mengirim informasi yang lebih banyak dan cepat dari pada penggunaan kabel tembaga pada umumnya.
Dengan demikian fiber optik sangat cocok untuk digunakan dalam pengaplikasian sistem jaringan telekomunikasi.Walaupun sifat kaca pada umumnya mampu memantulkan cahaya, namun masih tetap tedapat menyerapan cahaya di dalamnya, maka dari itu efesiensi dari fiber optik tergantung dari bahan kaca yang digunakan, semakin murni kaca yang digunakan akan semakin sedikit cahaya yang diserap oleh kaca



 2.1.4 Kelebihan Fiber Optik

Dengan menggunak Fiber Optik, memiliki banyak kelebihannya.Walaupun begitu ada kekurangan dari segi harga.Dibawah ini adalah beberapa kelebihannya:

1.      Memiliki lebar jalau atau bandwidth yang lebar sehingga mampu mentransmisi informasi walapun memiliki kapasitas data yang besar dengan sangat cepat hingga mencapai gigabit per detik
2.      Mampu melakukan transmisi jarak jauh tanpa melalukan pengulangan atau penguatan sinyal
3.      Biaya pemasangan yang lebih murah dan  tigka keamanan yang lebih tinggi
4.      Pemakaian ruang yang hemat karena memiliki ukuran yang kecil dan juga ringan
5.      Tidak terpengaruh oleh gangguan gelombang elektromagnetik dan gelombang radio
6.      Tidak memerlukan penghantar sehingga tidak menimbulkan kemungkinan percikan api
7.      Tidak bisa berkarat.
 
2.1.5 Jenis - jenis Fiber Optik
        Terdapat 2 jenis kabel fiber optik yang ada, antara lain adalah :
 1. Menurut mode yang dirambatkan
a)    Single mode : fiber optik yang memiliki inti sangat sempit hingga mendekati panjang gelombang sehingga cahaya tidak terpantul ke diding selongsong. Pada bagian inti fiber optik single mode terbuat dari bahan kaca Silika (SiO2) dan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2).Sedangka pada selongsongnya, untuk mendapatkan peforma yang baik ukuran yang dimiliki sekitar 15 kali lipat leih besar dari ukuran intinya (seitas 125 mikron). Pelemahan decibels yang dipat sekitar kurang dari 0,35 dB/km. Sehingga memiliki kecepatan yang sangat tinggi walaupun digunakan untuk mengirim informasi dengan jarak yang sangat jauh.Kelebihan dari fiber optik single mode yaitu  mampu beroperasi hingga jarak lebih dari lima mil, sedangkan kekurangan fiber optik single mode adalah cahaya hanya berjalan ke pusat inti, kemudian penggunaan dioda laser yang lebih kompleks dan mahal dibandingkan dioda pemancar cahaya atau LED.
b)   Multi mode : fiber optik yang memiliki inti dengan ukuran yang lebih besar dari pada fiber optik single mode sehingga cahaya akan terpantul - pantul ke dinding selongsong. Hal tersebut dapat membuat bandwidth atau lebar jalur menjadi sempit.Kelebihan dari fiber optik multi mode yaitu menggunakan LED yang lebih murah dan tahan lama dibandingkan dioda laser, Daya juga di konstribusikan ke inti dan diding selongsong. Sedangkan kekurangan fiber optik multi mode adalah kemampuannnya untuk beroperasi kurang dari lima mil, ukuran inti yang lebar sehingga bandwitdh semakin kecil




  2. Berdasakan Indeks Bias Inti
a)    Step Indeks : Pada fiber optik step indeks, inti memiliki indeks bias yang homogen
b)   Graded Indeks : Pada fiber optik graded indeks, inti memiliki indeks bias yang mendekati dinding selongsong  semakin kecil, sehingga pelebaran pulsa dapat diminimalisir agar lebar jalur atau bandwitdh semakin besar.

   
2.2 JENIS-JENIS KONEKTOR FIBER OPTIK


Gambar 2.2 Macam-macam konektor
    
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal dapat disebut juga dengan istilah: konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda tergantung kebutuhan implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar seperti berikut ini:
1.      FC (Fiber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
2.      SC (Subsciber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3.      ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode.Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4.      Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5.      D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6.      SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7.      E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
a)      LC
b)      SMU
c)      SC-DC

Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Tabel 2.1 keterangan warna pada konektor
Warna Konektor
Arti
Keterangan
Biru
Physical Contact (PC), 0°
Yang paling umum digunakan untuk serat optik single-mode
Hijau
Angle Polished (APC), 8°
Sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode
Hitam
Physical Contact (PC), 0°
Abu-abu,
Krem
Physical Contact (PC), 0°
Serat optik multi-mode
Putih
Physical Contact (PC), 0°
Merah
Penggunaan khusus



  





Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 keterangan warna jaket
Warna jacket
Artinya
Kuning
Serat optik single-mode
Orange
Serat optik multi-mode
Aqua
Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
Abu-Abu
Kode warna serat optik multi-mode, sekarang tidak digunakan lagi
Biru
Kadang masih digunakan dalam model perancangan


2.3 PROSES PENYAMBUNGAN FIBER OPTIK

   2.3.1 METODE PENYAMBUNGAN FIBER OPTIK
  Dalam Fiber Optik ada 2 teknik atau Metode dalam penyambungan. Keduanya mempunyai kelebihan masing-masing, baik dari segi kualiatas maupun tingkat keberhasilanyan.Disini saya akan menerangkan 2 metode tersebut sebagai berikut:
  1.Penyambungan Fiber Optik dengan Fusion Splicer
                                        

                                              Gambar 2.4 Fusion Splicer



Fusion Spilcer adalah peralatan sambung fiber optik yang mampu melakukan penyambungan Fiber Optik melalui proses peleburan (fusi), hasil dari penyambungan ini mempunyai kualitas yang lebih baik. Standar redaman sambungan fusion splicer berdasarkan PPJT-JAFO adalah sebesar 0,15dB/splice.
Fusion splicer banyak ragam dan tipenya, umumnya teknologi fusion splicer berkembang pada satu perangkat yang compac dan full automatic, artinya mulai dari holder,fiber stripper, fiber cleaver/cutter dan fusion splicer dalam satu set.
2. Penyambungan Fiber Optik dengan Mechanic

                                   
                     
                                            Gambar2.5MechanicalSplicer
    Mechanical splicer adalah peralatan sambung fiber optik yang dapat melakukan penyambungan Fiber Optik melalui proses mekanik (tekan dan kontak), hasil dari penyambungan ini mempunyai kualitas yang kurang baik.Standar redaman sambungan mechanical splicer berdasarkan PPJT-JAFO adalah sebesar 3dB /splice.
    Mechanical splicer banyak ragam dan tipenya umumnya teknologi mechanical splicer dikembangkan oleh masing-masing vendor dengan masing-masing tidak dapat digunakan bersamaan, masing-masing hanya dapat digunakan sesuai dengan pabrikan.











BAB III
DISKRIPSI TEMPAT PRAKERIN

3.1             Metode pelaksanaan
   Dalam Melaksanakan PRAKERIN kami juga harus mendiskripsikan tempat PRAKERIN menurut pendapat kami. Inilah tempat PRAKERIN saya :
  
 3.1.1 Tempat Pelaksanaan Prakerin
Tempat Prakerin berlangsung di PT.Telkom Akses Indonesi yang berada di Jl.Iskandar Muda.Kami ditempatkan sesuai devisi yang sudah ditentukan oleh pihak HR dan disetujui (ACC) oleh pihak pembimbing masih-masih.
  
3.1.2 Waktu Pelaksanaan Prakerin
Waktu Pelaksanaan Kegiatan dimulai dari 01 Januari 2017 sampai             dengan 31 Maret 2017.
                                               Tabel 3.1 jadwal masuk
HARI
JAM MASUK
JAM PULANG
Senin
08 : 00
17 : 00
Selasa
08 : 00
17 : 00
Rabu
08 : 00
17 : 00
Kamis
08 : 00
17 : 00
Jum’at
08 : 00
17 : 00
Sabtu
08 : 00
17 : 00
Minggu
Libur
Libur

  3.1.3  Keadaan Umum Tempat Prakerin
Secara umum saat jam kerja berlangsung,suasana tempat Prakerin terasa sunyi karna dibutuhkan ketenangan untuk menjalankan tugas masing-masing,ada kalanya suasana ramai pada saat-saat tertentu.

3.2 Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomuikasi Indonesia,Tbk.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah perusahaan informasi dan komunikasi  serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tanggal 14 November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya(3,23%) oleh investor dalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
   Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE  yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.
PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkom Akses, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.

3.3  VISI DAN MISI TEMPAT PRAKERIN

PT .Telkom Indonesia  memiliki visi yaitu “To become  a leading InfoCom player in the region”.Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka  dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia .
PT .Telkom Indonesia  mempunyai misi yaitu “ to provide one stop Infocome services with excellent quality and competitive price “Telkom berkomitmen
1.      Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif .
2.      Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha di bidangadjacent industries telekomunikasi.
3.      Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
4.      Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.
3.4 Struktur Organisasi PT TELKOM AKSES

  Struktur organisasi PT. Telekomunikasi Akses Indonesia Lhokseumawe



SM
(DEDI ANDRY)
 




                     LEADER (ZULKIFLI)                      LEADER ll (BUDI SUSILO)               DDI (MISBAHUDDIN)
 

                                               
                 PT-1       PT-2      PT-3                       PT-1       PT-2      PT-3      

KET:
DDI : Inventory survey
PT-1 : PSB / Gangguan
PT-2 : Pemasangan ODP
PT-3 : Penarikan Jaringan Baru














                                                                BAB IV
Hasil Kegiatan Dan Pembahasan


4.1 Hasil Kegiatan
a)      Kami dapat belajar tentang jaringan Telkom mulai dari MDF sampai ke pelanggan.
b)      Kami mempelajari tentang tata cara berkomunikasi yang baik dengan pelangan.
c)      Kami belajar tentang program input Telkom.
d)     Proses pasang baru baik tembaga maupun FO.
e)      Cara bekerja yang baik dan benar.

4.2 Pembahasan
A.     Di Telkom kami diajarkan tentang bagaimana jaringan dari MDF yang ada di STO , lewat ODC yang berada dilapangan dan diteruskan ke ODP di ODP itu ada splinter yang berfungsi memecah core. Jaringan kabel FO bisa lewat atas ataupun underground.
B.     Kami disana belajar alat-alat input seperti Minitools EMBASSY, I-SISKA dan COC.
    Minitools adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Pihak PT Telkom Indonesia sebagai aplikasi cadangan untuk pengukuran jaringan , jika hasil pengukuran pada aplikasi EMBASSY tidak memberikan Hasil / Anomali.
     SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang mengelola data pelanggan dengan sekuritas dan akurasi data yang tinggi, dengan demikian hal ini menjadi masalah mengingat operasional harian kerja untuk penanganan gangguan dan instalasi, administrasi pelanggan telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas dan efisiensi operasional keuangan perusahaan.
C.    Proses Penyambungan Fiber optik  
   Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk  menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan konektor biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing. Dibawah ini saya akan menenrangkan tentang cara splicing yang baik dan benar :






1.      Peralatan dan Bahan
a)    Splicer
b)   Pemotong tube
c)    Cutter
d)   Tang logam
e)    Tang pengupas serat
f)    Tang pemotong serat
g)   Kain bersih
h)   Alkohol
i)     Tissue
j)     Selotip
k)   Pelindung serat

2.      Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat Optik
Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
a)    Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.
b)   Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung serat.
c)    Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.
d)   Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan alkohol bisa menguap ke udara.
e)    Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core putus.
f)    Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan.
g)   Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.
h)   Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.




4.2.1        LANGKAH-LANGKAH INSTALASI
     Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara. Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan penyambungan atau splicing serat optik :
1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.
                  
                                                   
2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan tang logam.
3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka pelindung :
a)      Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan mengenai tube.
b)      Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30o agar tube tidak ikut patah.
c)      Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.
4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai sepanjang + 100 cm dari ujung tube.
6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
7. gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.
                 
  4.2.2  Langkah-Langkah Splicing
1)      Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di-splice satu persatu dengan diberi tanda dengan spidol.
2)      Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan
3)      Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan  sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.
4)      Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan.
5)      Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.
                         
6. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.
7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut.Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.

8. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini.
                                  
  4.2.3 Rugi-Rugi Penyambungan
Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
1. Perbedan struktur serat optik antara lain:
a)      Diameter core tidak sama.
b)      Letak core tidak berada di tengah.
2. Kualitas penyambungan antara lain :
a)      Permukaan serat tidak rata.
b)      Sumbu serat tidak sejajar.
c)      Penyimpangan sudut.
d)     Serat masih basah.
e)      Ujung serat menyentuh sesuatu.

  4.2.4 Kualitas Penyambungan
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus  diperhatikan :
a)      Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi
b)      Alat sambung yang baik.
c)      Lingkungan harus bersih.
d)     Jointer harus berpengalaman.
Dengan melakukan penyambungan secara  fusion, kita diharapkan bisa memperoleh redaman yang sekecil mungkin.

















 BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan
Praktik kerja industri sangat penting bagi siswa SMK.Siswa dapat terjun langsung ke lapangan atau dunia kerja ,sera di tuntut untuk bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukan selama PRAKERIN.Berdasarkan pengalaman yang saya peroleh selama pelaksanaan prakerin di PT.Telkom Akses Indonesia Lhokseumawe ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan,yaitu:

1.      Jadi Fiber Optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca yang dapat mengirim dengan kecepatan tinggi, dan dapat menggunakan bandwith yang besar. Karena menggunakan cahaya jadi bisa dibilang kecepatnya tak terhingga asal kualitas penyambungannya baik dan sempurna.

2.      Konektor yang dipakai untuk menyambung Fiber Optik biasanya konektor SC dengan warna konektor biru atau hijau dan jaket kabel kuning.

3.      Kabel yang sering dipakai adalah Patchcord


5.2 SARAN
a)      Saran untuk Sekolah
1)      Perlu komunikasi antara pihak sekolah dan pihak Telkom untuk mempermudah kegiatan PRAKERIN di semester depan atau tahun mendatang.

2)      Pembimbing sekolah lebih meningkatkan perhatiannya terhadap siswa baik selama PRAKERIN ataupun sesudahnya.

b)  Saran untuk DU/DI
1)      Sebaiknya pembimbing memberikan pelatihan-pelatihan kepada siswa PRAKERIN untuk menyiapkan diri menghadapi ujian laporan dan ujian kempetensi.

2)      Sebaiknya pembimbing tidak membiarkan siswa PRAKERIN menganggur atau tidak mendapat pekerjaan.




DAFTAR PUSTAKA :

1. Ade Christian Sirait, “Sistem Komunikasi Serat Optik”. maxchristian.wordpress.com. 23 Mei 2014.27 Juni 2016.
2. Agus Hadi Wijaya, “PENGERTIAN KABEL JARINGAN FIBER OPTIK BESERTA KELEBIHAN & KEKURANGANNYA”.teknodaily.com. 11 Februari 2015.27 Juni 2016.
3. Aththariq Bachtar, “Peralatan Penyambungan Fiber Optik”. atariqb.blogspot.co.id. 14 Desember 2014.28 Juni 2016.
4. Denis Andrea, “Penjelasan tentang FIBER OPTIC dan CABLE OPTIC”. denisandrea20.wordpress.com. 16 November 2013. 26 Juni 2016.
5. Nurman Fauzi, “Penyambungan Serat Optik”, zethcorner.wordpress.com. 4 Mei 2009.15 Juli 2016.
6.ThifalMeqrizha Ahmad, “Redaman Pada Serat Optik”. http://tifalmeqrizha.blogspot.co.id/. 5 Maret 2011.15 Juli 2016.
















lAMPIRAN - LAMPIRAN










{ 1 comments... read them below or add one }

- Copyright © Gudang Ilmu dan Informasi - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -